Berikutulasan terkait biaya produksi tersebut mulai dari pengertian, contoh, cara menghitung, dan unsurnya. 1. Pengertian Biaya Produksi. 2. Jenis-jenis Biaya Produksi. 2.1 Biaya Tetap (Fixed Cost) 2.2 Biaya Variabel (Variabel Cost) 2.3 Biaya Rata-Rata (Average Cost) 2.4 Biaya Marginal. ItulahPenjelasan dari perencanaan proses produksi meliputi tahapan berikut, kecuali Kemudian, kami sangat menyarankan anda untuk membaca juga soal Dibawah ini contoh pemanfaatan energi alternatif adalah lengkap dengan kunci jawaban dan penjelasannya. Apabila masih ada pertanyaan lain kalian juga bisa langsung ajukan lewat kotak komentar dibawah - Kunci Jawaban Post Artikel Tahapan Proses Perencanaan | Secara mendasar kegiatan perencanaan mempunyai 4 tahapan seperti ulasan berikut: Menetapkan target atau tujuan, perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja. Tanpa rumusan target atau tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan sumber daya Setelahmengetahui langkah-langkah yang harus dipersiapkan dalam strategi marketing, maka langkah selanjutnya adalah melakukan tahapan eksekusi. Untuk mempermudah Anda dalam menerapkan strategi pemasaran ini, berikut 8 contoh strategi pemasaran yang bisa Anda coba: 1. Affiliate Program p1ji. Seperti yang diketahui didalam proses mengahasilkan produk-produk cetakan majalah dan lain sebagainya terdapat tiga fase atau tahapan penting yang harus dilalui yaitu Pracetak pre press, Cetak press, dan Finishing post press. Dimana dari setiap fase atau tahapan penting tersebut terdiri dari beberapa langkah kecil yang pada akhirnya nanti sangat menentukan produk akhir cetakan yang dihasilkan. Dimana salah satu tahapan terpenting tersebut adalah fase Pasca cetak post press yang juga merupakan tempat inti dilakukannya pengolahan finishing pada cetakan. Pasca cetak post press Pasca cetak adalah suatu kegiatan yang dilakukan setelah kegiatan cetak selesai. Bisa merupakan suatu kegiatan lanjutan atau kegiatan yang memang dilakukan hanya untuk kegiatanpekerjaan pasca cetak itu sendiri pada perusahaan yang kusus menangani kegiatan tersebut. Dapat dilakukan dengan kegiatan manual maupun masinal memakai permesinan yang otomatis penuh. Beberapa jenis proses pasca cetak pada percetakan khususnya untuk proses cetak offset yaitu A. Proses potong. B. Folie atau Hot Stamping. C. Emboss. D. Laminating. E. Punch. F. Kopek. G. Perfect bindingjilid lim. H. Varnish. I. Jahit benangkawat J. Nomerator. A. Proses potong Proses potong atau sisir kertas adalah proses yang bertujuan untuk membagi beberapa kertas hasil cetak tadi menjadi beberapa bagian atau bisa juga hanya sekedar untuk merapihkan kertas sisir kertas. Serta merapikan kertas yang akan di cetak dan meratakan hasil dari cetakan dan penjilidan sebelum maupun sesudah buku selesai dijilid. lihat gambar Gambar Gambar mesin potong B. Folie atau Hot Stamping Folieatau Hot Stamping adalah proses pemberian hasil cetakan dengan tulisan atau gambar “metalik” seperti warna emas, perak, dan yang lainnya. Bertujuan untuk memberikan nuansa lain dari hasil cetakan yang sudah ada, terutama yang ditonjolkan, seperti Logo. Cara membuatnya bisa secara manual dengan alat hotprint tangan, atau dengan mesin HCAHDA mesin semi otomatis yang lainnya, dan mesin otomatis gabungan dari mesin Stand dan Folie. lihat gambar Gambar Mesin hot print manual C. Emboss Emboss adalah proses memberikan kesan hasil cetak dengan tulisan atau gambar dimana kesan tersebut berbentuk timbul atau tenggelam akibat press dari klise cetakan emboss. lihat gambar Gambar mesin emboss D. Proses laminating Proses laminating adalah proses dimana hasil cetak akan dilapisi dengan plastik mengkilat atau plastik buramdoff pada bagian luarnya sehingga menimbulkan kesan estetis tersendiri. Bertujuan untuk • Melindungi hasil cetakan dari goresan. • Melindungi rusaknya hasil cetakan karena basah. • Dan membuat jendela pada amplop, kotak–kotak. Macam–macam laminasi adalah laminasi biasa, satu muka maupun dua muka, laminating dofftidak mengkilap, dan laminating tiga dimensiFantasi. lihat gambar dan gambar Gambar Hasil laminating 3 dimensi Gambar Mesin laminating dingin E. Proses punch Punch adalah proses memotong kertas menjadi bentuk-bentuk tertentu akibat potongan pisau mesin punch. Bentuknya bisa berupa format untuk lipatan amplop, dus, dan lain sebagainya. Berikut adalah macam–macam pisau punch seperti • Model pisau berbentuk sudut 90 dengan bagian tajam berada ditengahnya. • Model pisau berbentuk sudut 45 dengan sudut tajamnya berdampingan bergaris lurus. • Model pisau terpotong–potong untuk perforasi. • Model pisau bergerigi untuk perporasi. • Model pisau tumpul untuk rit. Gambar Pisau Stand dan ram pada meja acuan Gambar blok pisau Stand dari mesin sistim Bobs F. Proses kopek Kopek adalah proses pemisahan kertas yang tadinya berupa lembaran hasil proses punch kemudian dipisahkan sisa-sisa pola tersebut agar kertas yang berbentuk dus siap untuk proses selanjutnya. G. Proses perfect binding Perfect bindingjilid lim adalah proses penjilidan tanpa menggunakan kawat ataupun benang namun menggunakan lim. Cara kerja Perfect binding adalah sebagai berikut • Memotong punggung buku kemudian blok buku di kibaskan ke kiri di lim, kemudian ke kanan di lim. • Kuras di lewatkan melalui pisau berputar, kemudian dipotong, lalu dikasarkan hingga memperoleh permukaan pengeliman yang lebih luas, kemudian baru dilim ada cara lain yaitu tanpa meng gergajinya, hanya dikasarkan, blok buku telah menjadi lembaran lepas. Selain cara kerja di atas perlu diperhatikan sistim pengerjaan sebagai berikut • Lakukan pengeliman dengan lim venil sekali sebagai dasar. • Kemudian di lim dengan lim panas. • Diletakkan kain kasa, kemudian dilim venil lagi dua tahap. • Diberi kain kasa lagi, kemudian baru di lim panas. • Lim venil di lakukan untuk penempatan lim panas lebih baik. Sistim lumbeck Blok buku dihimpit di antara dua batang dan di gerakan kian kemari melalui rol pengelim. Jarak antara blok buku dan rol pengelim dibuat sempit agar blok buku dalam keadaan terkibaskan dilewatkan rol pengelim sehingga dapat kena lim seluruh lembarannya. Pada sistim Perfect binding masinal memiliki 2 sistim, yaitu sistim martini dan sistim muller. Sistim Muller • Mesin sistim ini biasanya berbentuk bulat melingkar. • Tempat blok bukunya bisa banyak, ada yang sampai 25 kepala. • Sampulnya naik menuju ke blok bukunya yang sudah ada limnya. Gambaar mesin baby pony Sistim Martini • Mesin biasanya berbentuk Oval. • Bagian pemasukan blok bukunya tidak tertutup. • Pemasangan sampul blok bukunya yang turun. Gambar mesin perfect binding martini H. Proses varnish Varnish bertujuan untuk memberikan lapisan pelindung agar cetakan tidak mudah luntur dan mempunyai kesan kilap. Sehingga cetakan yang dihasilkan terlihat bagus. Varnish bertujuan sebagai berikut • Melapisi permukaan cetakan agar kelihatan lebih mewah karena mengkilat. • Melapisi permukaan cetakan agar lebih tahan lama, tahan goresan dan tahan kotor. • Melapisi permukaan cetak tertentu agar terlihat lebih Varnish . • Melapisi permukaan cetak agar tahan basah. Jenis varnish ada tiga jenis yaitu varnish kacacalender ,varnish ultra violet dan varnish lilin. Gambar mesin cetak offset dengan unit varnish Vernish KacaCalender Dilakukan pada mesin kusus yang melapisi varnish dengan di calenderkaca dilewatkan pada dua silinder baja yang menekan lembaran kertaskarton yang telah dilapisi varnish panas pada permukaannya. lihat gambar Gambar skema mesin vernish kacacalender Varnish Ultra Violet Varnish dengan cara ini dapat dilakukan pada mesin cetak biasa maupun pada mesin varnish kusus dengan memakai pengeringan dengan lampu sinar Ultra Violet. lihat gambar Gambar skema mesin varnish UV Varnish Lilin Varnish ini dengan bahan baku lilinparavin yang dipanaskan dalam bak pemanas di tempat tersebut juga terdapat silsinder pelapis bahan yang dilapisi lilin tersebut. lihat gambar Gambar skema mesin varnish lilin I. Proses jahit benangkawat Jahit benangkawat adalah proses penggabungan antara feel sehingga menjadi satu kesatuan dengan menggunakan kawat atau benang. Biasanya di gunakan pada hasil cetakan berupa buku ataupun majalah. Jahit benang manual biasanya dilakukang dengan cara • Dilakukan dengan tangan. • Jarum yang dipergunakan bisa dengan memakai jarum apa saja. • Benang yang dipergunakan adalah benang rami dan benang sutra. • Dapat dilakukan disembarang tempat. • Tidak memerlukan aliran listrik besar kecuali hanya untuk penerangan. Gambar mesin jahit benang Gambar mesin jahit kawat J. Proses nomorator Nomorator bertujuan untuk proses pengurutan halaman sebelum dilakukan proses pengeleman atau prosses jilid dan biasanya dilakukan jika lembaran yang telah tercetak itu memerlukan penomeran, seperti • Karcis parkir. • Karcis kendaraan umum, bis, kereta api, kapal laut, pesawat udara. • Pada dasarnya alat penomeran ini dapat dibedakan menjadi tiga jenis. Secara teknis Nomorator di bagi tiga jenis sbb • Numerator tekan Mempunyai plunyerpenekan yang akan memindahkan angka jika tercetaktertekan sesuai yang dibutuhkan. Paling banyak dipergunakan dan tertutup sebagai acuan cetak. Numerator model ini biasanya mempunyai nomor ditekan tanda bintang atau disebut plunyer. Setiap kali cetak akan tertekan dan merubah angkanya. Angka itu dapat diatur cara berubahnya. lihat gambar Gambar mesin numerator tekan • Numerator bingkai Dipasang dalam satu bingkai kusus dimana jika batang bingkai terdorong maka semua angka akan meloncat. Dipasang pada bingkai kusus numerator. Numerator itu di dihubungkan dengan satu batang penekan yang akan tertarik jika dilewati landasan cetak. Jika batang penekan itu tertarik dan menarik batang itu maka semua nomor akan berubah. Numerator jenis ini tidak punya penekan. lihat gambar Gambar susunan numerator bingkai • Nurator tekan Rotasi Biasanya dipergunakan untuk mesin cetak kusus yang bergerak secara rotasi. 30 BAB IV HASIL DAN EVALUASI Prosedur Kerja Praktek Pelaksanaan kerja praktek di CV. Bayu Mandiri berlangsung dalam waktu satu bulan dan proses kerja praktek dilakukan pada bagian post press sesuai dengan penempatan yang dilakukan oleh CV. Bayu Mandiri. Kerja praktek dilakukan disetiap hari Senin-Jum’at dengan waktu yang telah disesuaikan dengan jam kuliah untuk jam kerja resmi dari pihak CV. Bayu Mandiri yaitu hari senin-jum’at jam Absensi yang diberikan pihak kampus untuk ditanda tangani oleh pelaksana kerja praktek dan pembimbing kerja praktek di perusahaan maupun yang diberikan oleh perusahaan sebagai prosedur resmi terhadap semua karyawan perusahaan. Pelaksanaan Kerja Praktek Pelaksanaan kerja praktek berdasarkan dari ketentuan yang telah diberikan oleh pihak perusahaan dan ditempatkan pada bagian Pre press. Pada bagian Pre press pelaksanaan kerja praktek dilakukan dengan beberapa metode dan berdasarkan perintah dari pembimbing kerja praktek yaitu Ibu Riwana pada bagian Pre press dan Bapak Iwan Dhamar selaku pimpinan perusahaan. This function has crashed An unhandled error in the function code triggered the following message {"errorMessage""2023-06-13T1710 187ba9fb-beb3-4d33-8439-672c5a8c5c50 Task timed out after seconds"} Stack trace Connection details Netlify internal ID 01H2TVRH7K7D5RHDF4V8RT3NZ1 Next steps Site visitors Contact the site owner or try again. Site owners Review the function logs for more info. d55f06ab-70c0-4158-b9f6-26c0dd81e0d6 6488944cd1c4a60008114982 ___netlify-odb-handler Selama pandemi, bukan hal yang mengejutkan mendengar beberapa usaha harus gulung tikar akibat merugi. Bahkan mungkin salah satunya adalah usaha milik sobat. Namun jangan merasa begitu terpuruk dan menyerah dulu. Kali ini kita akan membagikan tulisan mengenai tahapan dalam membuat produk digital, barang kali ini dapat menjadi titik balik bagi kehidupanmu. Sederhananya, produk digital adalah produk yang tak memiliki bentuk fisik. Produk digital sendiri dapat berasal dari produk fisik yang kemudian didigitalisasi. Contohnya seperti buku menjadi e-book, tiket fisik yang terbuat dari kertas kini berbentuk gambar dan hanya perlu diperlihatkan kepada petugas melalui telepon seluler milik kalian. Banyak hal yang dapat menjadi bisnis dan sumber pendapatan dari produk-produk digital. Misalnya kalian membuat lagu dan soundtrack. Kalian juga dapat menjual hasil jepretan ponsel kalian di internet. Bahkan, jika kamu cukup hebat dalam dunia coding, kamu bisa buat aplikasi untuk dipasarkan loh. Nah, pertanyaannya bagaimana cara dan tahapan untuk membuat produk digital sehingga menjadi produk yang diminati dan laku di masyarakat? Mari kita simak ulasan berikut ini Daftar Isi 1. Temukan Ide2. Analisa Pasar3. Buat Value Proposition dan Bentuk Produk4. Cegah Pembajakan5. Lakukan Uji Coba6. Peluncuran Produk 1. Temukan Ide Sumber Gambar Sebelum membuat sebuah produk digital, kalian mesti memiliki ide mengenai produk apa yang akan kalian jual. Biasanya bagi sebagian orang, mencari ide itu lumayan sulit. Oleh karena itu, kalian memulainya dengan melihat kegiatan masalah, kendala atau hal – hal yang dibutuhkan masyarakat di sekitar kalian. Misalnya, banyak orang yang kesulitan untuk menemukan alamat rumah. Dari permasalahan tersebut, kalian bisa mencari solusi yang dapat dijadikan bisnis produk digital kalian, contohnya seperti aplikasi peta digital. Selain itu, ide produk digital kalian harus jelas dan mendetail, menarik, solutif. Apa yang kalian tawarkan kepada masyarakat, apa solusi permasalahannya, bagaimana cara kerjanya, dan fitur utama apa saja yang harus ada. Jadi pastikan ide yang kalian miliki jelas, menarik, dan solutif sehingga memang diminati dan dicari oleh masyarakat. Baca 7 Ide Membuat Toko Online dengan Website Builder 2. Analisa Pasar Sumber Gambar Langkah selanjutnya juga salah satu yang tidak kalah penting, yakni mengidentifikasi siapa dan bagaimana konsumen dapat memberi produk kalian. Dalam membuat suatu produk digital, seperti yang kita jelaskan di atas, baiknya produk tersebut dapat menjawab permasalahan yang ada di masyarakat sebagaimana contoh yang telah penulis berikan sebelumnya. Sederhananya, buatlah produk berdasarkan kebutuhan masyarakat. Jika kalian membuat produk tanpa melihat atau melewatkan analisa pasar. Bisa jadi produk kalian tak akan laku karena memang bukan produk digital yang dibutuhkan masyarakat. Misalnya, kalian membuat aplikasi pengantaran barang. Sedangkan di wilayah tersebut setiap toko telah menyediakan jasa antar barang gratis kepada pembeli mereka. Sehingga, bisa saja produk kalian tidak laku sebab kebutuhan masyarakat sebelumnya telah terpenuhi. Jadi, analisa pasar begitu penting ya sobat. Baca Hobi Menulis? Ketahui 5 Perbedaan antara Copywriter dan UX Writer 3. Buat Value Proposition dan Bentuk Produk Dalam membuat sebuah produk, kalian mesti memiliki value proposition. Value proposition sendiri merupakan keuntungan apa yang bisa diperoleh oleh konsumen kalian. Misalnya, kalian ingin membuat marketplace khusus penjualan makanan untuk masyarakat yang cukup sibuk sehingga tidak sempat memasak. Kalian harus membuat penawaran yang menarik agar para konsumen maupun penjual makanan ingin menggunakan aplikasi kalian. Contohnya, buatlah promo makanan bagi konsumen marketplace dan berikan pelayanan dengan cepat. Kalian juga bisa memberikan fasilitas-fasilitas tambahan kepada konsumen seperti kotak dialog agar pembeli dan penjual dapat membuat kesepakatan mengenai makanan apa yang akan dibuat. Selain itu kalian mesti menentukan bentuk produk yang akan kalian jual. Misalnya kalian ingin menjual resep dan tutorial makanan simple. Kalian bisa memilih untuk membuat resep itu dalam bentuk e-book, video, atau bahkan kelas memasak secara online. Menentukan format produk itu penting ya, sobat. Sebab format produk dapat menjadi pertimbangan dalam memilih produk digital. Misalnya, orang yang cepat menangkap pelajaran melalui bentuk visual mungkin akan memilih produk digital dalam bentuk video karena lebih mudah untuk dimengerti olehnya. Jangan malah sebaliknya, target pasar lebih menyukai produk digital dalam format video tapi kalian malah menawarkan produk dalam bentuk e-book. Karena itu, baiknya format produk disesuaikan dengan minat target pasar. Intinya, tawarkanlah manfaat produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat semenarik mungkin. Baca juga 6 Cara Memanfaatkan Gadget Untuk Meningkatkan Produktivitas 4. Cegah Pembajakan Nah, bagian ini amatlah penting bagi kalian yang ingin membuat bisnis produk digital. Jika mendengar kata pembajakan, kalian mungkin berpikir tentang bajak laut yang merebut kapal rempah-rempah. Tapi pembajakan dalam dunia produk digital bukan sebar-bar itu ya hehe. Kalian masih ingat dengan tersebarnya e-book tanpa seizin penulisnya? Yah, kurang lebih seperti itulah bentuk pembajakan. Produk digital kalian dapat diambil dan ditiru lalu dijual di pasaran. Hal tersebut tentunya begitu merugikan kalian sebagai produsen produk digital yang asli. Oleh karena itu, kalian dapat mencegahnya dengan memberikan penanda seperti watermark, menampilkan aturan hukum terhadap Hak Kekayaan Intelektual HAKI atau bahkan mendaftarkan legalitas merek dan hak cipta hingga memiliki kekuatan hukum. Kalian juga bisa memasang berbagai proteksi lainnya seperti konten yang tak dapat di copy paste, tak bisa di screenshot, dan bahkan tak bisa diunduh. 5. Lakukan Uji Coba Setelah seluruh rangkaian proses di atas selesai, kalian harus melakukan tes terlebih dahulu. Mengapa harus melakukan tes? Sebab melalui tes kalian dapat mengetahui kekurangan atau gap yang ada dalam produk kalian. Misalnya kalian membuat produk digital berupa aplikasi. Kalian bisa mengecek apakah aplikasi kalian sudah aman dari hacker atau mengecek hal-hal kecil seperti bug. Jika kalian sudah melakukan tes, kalian bisa membuat atau menyempurnakan produk kalian sebelum dirilis di pasar. Sumber gambar 6. Peluncuran Produk Apabila produk kalian telah rampung dan sudah melewati tahapan testing dengan baik, maka produk kalian dapat dilucurkan ke pasaran. Nah, di mana sih kita dapat menjual produk digital kita? Produk digital dapat dijual di mana saja tergantung jenis formatnya. Misalnya kalau mau jual aplikasi mobile dapat dimasukkan ke appstore, sedangkan untuk e-book dapat dijual di situs yang kalian buat sendiri atau situs khusus seperti “toko” buku online. Jangan lupa untuk menyiapkan strategi pemasaran yang apik agar para target tertarik untuk membeli produk digital buatan kalian, ya. Itulah tadi beberapa langkah yang dapat kalian lakukan dalam membuat sebuah produk digital. Eitss..tapi… bagaimana kita belajar tahapan membuat produk digital dengan lebih detail dan terarah? Lalu, siapa yang mau ngajarin? Apakah ada orang yang expert yang mau berbagi ilmunya? Nah, untuk menjawab rasa penasaran itu, kita punya rekomendasi Kelas Merancang Produk Digital dari Skill Academy, nih! Mungkin kalian sudah banyak yang tahu tentang Skill Academy, salah satu platform belajar peningkatan skill yang paling populer di Indonesia. Bisa di simak di sini 6 Keunggulan Skill Academy sebagai Platform Pelatihan Skill Direkomendasikan Nah untuk Kelas Merancang Produk Digital ini sendiri, nanti kalian akan mendapatkan 14 topik bahasan dengan total 65 materi. Kalian juga bisa bertanya kepada instruktur serta mendapatkan penawaran bonus berupa Career Mentoring, loh. Nah, buat yang kamu tidak sabar ingin belajar lebih lanjut, langsung beli kelas di sini. Terimakasih sudah membaca artikel ini ya. Buat kamu tertarik dengan kelas pelatihan online Skill Academy ini gunakan kode referal RUANGMJT7QIZYN20 atau klik di sini. Kamu bisa mendapatkan pulsa Rp. – setiap pembelian kelas dengan kode referal kami. *Artikel ini telah ditulis berdasarkan referensi dan situs media online terptercaya seperti dan lain sebagainya. Metodologi yang paling umum dipakai pada proses produksi Multimedia adalah yang biasa disebuat dengan alur produksi 3 tahap. Secara umum, proses produksi multimedia dirancang dengan menjalankan 3 tahap sebagai berikut; Pra produksi / Pre-Production Produksi / Production pasca produksi / Post-Production 1. PRA-PRODUKSI Tahap pra produksi adalah segala kegiatan yang berhubungan dengan persiapan sebelum melakukan produksi. Tahap ini biasanya berjalan sangat lama bahkan terkadang sampai menyita sumber daya waktu 75 % dari keseluruhan produksi. Tahap pra produksi terdiri dari beberapa langkah, antara lain VISI DAN KONSEP, TUJUAN, TARGET AUDIEN, AUTHORING TOOL, MEDIUM DELIVERY, PLANNING STORY BOARD, CONTENT OUTLINE, BUDGETING, SCHEDULING, ASSET MANAGEMENT, TESTINGSATFFING COPYRIGHT/HAK CIPTA , LEGALITAS,ROYALTY CLIENT SIGN OFF AND FUNDING BRAINSTORMING, UP DATE TECHNOLOGY DESIGNER, STORYBOARDER, DIRECTOR , MUSIC COMPOSER, PRODUCER, ECT KONTEN, SERVICES, ARSITEKTUR INFORMASI, INTERAKSI, NAVIGASI,THUMBNAIL, MOCK UP Konseptualisasi atau ide Proses pembuatan multimedia dimulai dengan sebuah “gagasan” atau “visi” yang merupakan titik awal konseptual. Ide harus bisa menjawab pertanyaan mengapa mengembangkan sebuah proyek multimedia; – Apakah multimedia merupakan opsi yang terbaik, atau paling efektif jika dibandingkan dengan bentuk print media ? – Apakah konsep atau ide mengandung nilai jual tinggiprofitable? – Siapa yang akan menjadi pengguna akhir dari produk multimedia ini? – seperti apa platform pemutar multimedia mereka? Tujuan proyek Pengembang multimedia harus menentukan tujuan yang harus dicapai oleh produk akhir multimedia tersebut. Tujuan harus bisa dihitungmeasurable dan ditelaah dari sudut pandang pengguna. Target Audience Kepada siapa produk multimedia akan ditujukan bisa dilihat berdasarkan demografinya – Umur – Gender – Latar belakang pendidikan – Strata sosio ekonomi – Latar belakang etnis – Bahasa – Profesi – Ekspektasi Media Bagaimana pesan/konten bisa menjangkau pengguna, media apa yang paling sesuai digunakan; – CD-ROM – Disk – web – Intranet – kiosk – Perangkat apa yang dimiliki oleh pengguna – Hambatan teknis apa yang harus dilalui Authoring Tools Pengembang menentukan tool-tool authoring apa yang digunakan. Authoring adalah sarana untuk menggabungkan semua elemen; Text, graphics, animation, Sound, video. Planning Dalam tahapan ini perlu adanya perencanaan yang matang pada awal sebelum project dimulai. Perencanaan meliputi – Time Planning membuat timeline project secara detail mulai dari proses konsep, desain, sampai produksi. – Work Planning Membuat workflow yang jelas. Tahapan demi tahapan disebutkan secara detail – Financial Planning/Budgeting Membuat perhitungan biaya yang jelas dan rasional. Legalitas Produsen dan pengguna program multimedia harus menyadari dan mematuhi undang-undang hak cipta. Multimedia, menurut definisi, menggabungkan berbagai unsur dari berbagai sumber, maka dari itu adalah penting untuk mengetahui bagaimana penggunaan materi-materi diatur dalam batasan hukum. Juga penting untuk mendapatkan hak cipta untuk produksi sendiri, setelah produksi selesai. 2. PRODUCTION Tahap produksi merupakan tahap implementasi pra-produksi dimana semua anggota tim pengembang multimedia bekerja. Secara umum tahap produksi multimedia adalah sebagai berikut ELEMEN, SPECIAL EFFECTS, MUSIC, PROOFING, EDITING, ASEMBLY, FORMATING, COMPRESSION INTEGRATION OF CONTENT AND SOFTWARE TESTING, REVISE, DOCUMENTATION Konten Konten adalah obyek-obyek yang terdapat pada aplikasi yang sedang dikembangkan. Pemrosesan isi Proofing, editing, assembly, formatting, compression Pengintegrasian isi dan software Produk harus memudahkan pengguna untuk mengakses atau menggunakannya, serta software yang digunakan harus up date Merevisi isi dan software Menetapkan desain akhir, produk yang terbaik biasanya hasil dari umpan balik dari testeryang berkesinambungan dan modifikasi yang diimplemantasikan pada seluruh proses produksi Membangun / membuat versi alfa Ditetapkannya fungsionalitas, kelengkapan implementasi utama, mengintegrasikan semua modul dalam satu kesatuan. Evaluasi Mengevaluasi setiap hambatan yang terjadi, hasil evaluasi harus dibuat catatannya serta catatan antisipasinya ini penting untung pegangan proyek berikutnya yang akan dibahas pada saat memulai proyek selanjutnya, untuk menge-liminir kesalahan serta gangguan Merevisi software dan isi berdasarkan evaluasi Temuan-temuan dijadikan acuan untuk merevisi kekurangan baik, itu berupa software atau isi. Membangun / membuat versi beta Versi alfa direvisi dan di launching ulang sebagai versi beta. 3. TAHAP PASCA-PRODUKSI Adalah tahap penyelesaian produksi mutimedia menjadi hasil akhir. Tahap Pasca produksi/Post Production diterapkan terutama pada bidang multimedia broadcasting; program television, video, audio recording, photography dan animasi. Setelah aplikasi beta diuji dan direvisi, itu memasuki tahap pengemasan. Produk akhir bisa dibakar ke CD-ROM atau dipublikasikan di internet sebagai sebuah konten web. PROOF CONTENT, PROOF TESTING, CHECK FOR UNEXPECTED ERRORS ACHIEVE ALL PRODUCTION MATERIAL DOCUMENTATION, AFTER SALES,SOURCE ASSET, MASTER DIGITAL FILES, FINAL ASSETS, REVISE CONTENT AND SOFTWARE Evaluasi Evaluasi terakhir dilakukan setelah mendapat umpan balik dari beta testing. Merevisi Revisi pada pasca produksi berarti melakukan penyesuaian akhir pada produk berdasarkan hasil evaluasi sebelum produk dilaunching. Meluncurkan produk jadi Produk disebarkan kepada pengguna atau diserahkan kepada klien. Tahapan Pasca produksi Halo semuanya balik lagi nih sama mimin, sebelumnya kita sudah membahas 2 tahapan pada pembuatan sebuah video. Hayo siapa disini yang belum baca pembahasan kita sebelumnya? Sana gih baca dulu hehe! Nah jadi guys kita sudah mencapai tahap akhir nih pada pembuatan sebuah video yaitu tahap Pasca Produksi’ ditahap ini sebenarnya tidak banyak yang perlu dilakukan guys hanya saja memerlukan ketelitian dan kesabaran dalam pengerjaan nya. Kalian sudah tau kan proses apa? Hahaha, yap benar sekali tahap terakhir pada sebuah pembuatan video adalah Editting’ ditahap ini lah semua yang telah di kerjakanpada tahap shooting sebelumnya di eksekusi oleh seorang editor guys. BACA JUGA TAHAPAN PROSES PRODUKSI Proses Editting’ sendiri merupakan tahap yang cukup rumit lho guys. Seorang editor harus mampu mengedit semua bahan dasar yang telah diambil pada proses shooting tadi menjadi satu kesatuan yang bisa dinimati oleh banyak orang. Mulai dari penggabungan gambar, penggabungan audio, sampai pada tahap Grading guy. Tahap grading sendiri merupakan tahap yang sangat krusial karena sangat menentukan Rasa’ dari video tersebut. Dan tentunya seorang editor harus tetap pada Gagasan dan Narasi pada tahap Pra Produksi’ dan tidak boleh melenceng dari jalur karena bisa berakibat fatal pada hasil akhir video tersebut nantinya. Nah Berikut Tahapan Pasca produksi Versi Jepret Production. Jika Kalian Suka dengan Artikel ini Silahkan Like, Coment & Share Article ini. Salam Jepret Prodution. Lugu Kurniawan / About Author CLEAR THINKING, MADE VISUAL.

berikut adalah tahapan untuk pasca produksi digital kecuali